LAPORAN DATA INDIKATOR MUTU PRIORITAS MUTU RUMAH SAKIT TELUK KERAMAT

IMPRS-SKP-1 Kepatuhan Dan Ketepatan Menggunakan Gelang Identitas Pasien Pasien UGD

Berdasarkan grafik di atas didapatkan bahwa pada bulan Juli- September 2023 target indikator mutu belum tercapai, Namun pada bulan September sudah terdapat peningkatan yang cukup tinggi hampir mencapai target. Kurangnya pencapaian kepatuhan dan ketetapan disebabkan beberapa hal,antara lain:

1. Petugas lupa untuk memasang gelang identitas pasien;
2. Petugas salah dalam pemasangan gelang identitas pasien, kurang mengisi; identitas pasien pada gelang yang akan dipasang;
3. Kurangnya kontrol/ pemantauan terhadap pemakaian;
4. Persediaan gelang identitas pasien habis.

IMPRS-SKP-2 Kepatuhan Pelaksanaan Dokumentasi Komunikasi TBAK Pada Rekam Medis

Berdasarkan tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa rata-rata hasil pencapaian untuk unit UGD, ICU, Ranap dan Kebidanan pada bulan Juli-September 2023 belum mencapai target walaupun ada peningkatan pada setiap bulannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya indikator mutu ini, antara lain: 

1. Kurangnya pemahaman perawat dalam melakukan SBAR-TBAK;
2. Perawat lupa untuk menggunakan cap TBAK setelah melakukan konsultasi;
3. Tidak ada motivasi untuk melaksanakan pendokumentasian SBAR TBAK;
4. Belum optimalnya sosialisasi SOP pelaksanaan SBAR TBAK;
5. Kurangnya jumlah stemple TBAK;
6. Belum tersedianya media informasi terkait pelaksanaan SBAR TBAK;
7. Tidak adanya pemantauan pelaksanaan SBAR-TBAK.

IMPRS-SKP-3 Kepatuhan Pemberian Label (Labeling) Obat High Alert Di Troly Emergensi Oleh Petugas Farmasi

Berdasarkan grafik di atas, didapatkan bahwa rata-rata pencapaian indicator mutu kepatuhan pemberian label obat high alert di troly emergensi oleh petugas farmasi bulan Juli-September 2023 belum mencapai target. Trend menunjukkan adanya penurunan pencapaian pada bulan September. Ada beberapa kemungkinan penyebab tidak tercapainya target indicator mutu dari bulan Juli-September 2023, antara lain:

1. Kurangnya pemantauan dari petugas farmasi dalam pemberian label obat hight alert di troly emergensi;
2. Kurangnya petugas farmasi sehingga proses pengecekan belum optimal;
3. Kurangnya ketelitian petugas;
4. Tidak adanya prosedur pengendalian obat high alert pada trolly emergensi;
5. Keterbatasan jumlah label.

IMPRS-SKP-5 Ketepatan Penggunaan APD (Sarung Tangan) Oleh Petugas Unit Pelayanan

Berdasarkan grafik di atas didapatkan bahwa pada bulan Juli-September 2023 target indikator mutu belum tercapai, namun terdapat trend peningkatan yang minimal tiap bulannya. Ini disebabkan beberapa hal, antara lain:

1. Masih rendahnya pemahaman petugas tentang pemakaian APD sesuai prosedur;
2. Kurangnya pengetahuan petugas tentang pentingnya penggunaan APD;
3. Kurangnya sosialisasi tentang SOP penggunaan APD;
4. Kurangnya monitoring pemakaian APD;
5. Tidak tersedianya APD seperti sarung tangan steril;
6. Kurangnya perhatian dari pihak manajemen dalam hal pemakaian APD.

IMPRS-SKP-6 Kepatuhan Pemasangan Penanda Risiko Jatuh Oleh Petugas Unit Pelayanan

Berdasarkan tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa pada bulan Juli- September 2023 target indikator mutu belum tercapai, namun terdapat trend peningkatan yang cukup tinggi pada bulan September. Kurangnya kepatuhan pemasangan penanda risiko jatuh  disebabkan beberapa hal, antara lain:

1. Petugas lupa memasang penanda risiko jatuh;
2. Petugas belum memahami pentingnya pemasangan penandaan risiko jatuh;
3. Sosialisasi SOP identifikasi pasien risiko jatuh dan penandaannya masih kurang;
4. Proses identifikasi pasien risiko jatuh oleh petugas unit layanan masih belum optimal;
5. Kurangnya jumlah ketersediaan penanda risiko jatuh di unit pelayanan;
6. Belum adanya monitoring identifikasi dan penandaan pasien risiko jatuh;
7. Perubahan kondisi pasien.

IMPRS-KLINIS Kelengkapan Pengisian Asesmen Awal pada Rekam Medis Pasien Rawat Jalan

Berdasarkan grafik diatas didapatkan bahwa indikator mutu layanan klinis prioritas selama periode Juli-Septemeber 2023 sebesar 0 persen. Hal ini dikarenakan bahwa selama 3 bulan tersebut asesmen awal rawat jalan masih belum digunakan di klinik rawat jalan. Rekam medis rawat jalan hanya berupa lembaran yang memuat identitas, hari/ tanggal, anamnesis, tatalaksana dan paraf.

IMPRS-RENSTRA Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pada Bayi Baru Lahir

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa indikator mutu rencana strategis belum dapat dinilai karena selama bulan Juli-September 2023 tidak ada pasien yang melahirkan di RSUD Teluk Keramat. Tidak adanya pasien yang melahirkan di RSUD Teluk Keramat 3 bulan terakhir ini mungkin disebabkan tidak adanya dokter spesialis kandungan dan belum berjalannya fasilitas bedah sentral serta belum adanya fasilitas PONEK.

IMPRS-SISTEM Ketepatan Waktu Pengembalian Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap

Berdasarkan tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa pada bulan Juli - September 2023 target untuk indikator mutu perbaikan sistem masih belum tercapai. Hasil yang didapatkan masih tergolong sangat rendah karena masih di bawah 50%. Alasan target indikator mutu waktu pengembalian rekam medik tidak tercapai disebabkan karena beberapa alasan, antara lain:

1. Petugas di ruang rawat inap, ICU dan kebidanan tidak mengetahui bahwa ada batas waktu pengembalian rekam medis setelah pasien pulang;
2. Rekam medis belum terisi lengkap pada saat pasien pulang sehingga perlu waktu yang agak lama untuk melengkapi rekam medis dan mengembalikannya ke unit rekam medis.

IMPRS-MANRISK Kelengkapan Isi Rekam Medis

Berdasarkan tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa pada bulan Juli - September 2023 target untuk indikator mutu perbaikan sistem masih belum tercapai, namun hasil yang didapatkan sudah tergolong cukup tinggi. Dari data diatas didapatkan bahwa rekam medis dari ruang ICU dan Ranap masih belum ada yang terisi dengan lengkap. Ada beberapa poin yang sering tidak terisi lengkap yaitu identitas dan tanda tangan dokter di lembar keluar-masuk. Alasan target indikator mutu kelengkapan isi rekam medis tidak tercapai disebabkan karena beberapa alasan, antara lain:

1. Petugas di ruang rawat inap dan ICU sering tidak menyadari pentingnya kelengkapan isi rekam medis terutama di lembar keluar-masuk yang merupakan lembar abadi rekam medis;
2. Kurangnya sosialisasi cara pengisian rekam medis dan pentingnya mengisi rekam medis dengan lengkap;
3. Kurangnya pemantauan oleh manajemen terutama kepala ruangan dalam hal kelengkapan pengisian rekam medis;
4. Kurangnya petugas rekam medis yang bertugas untuk mengecek kelengkapan isi rekam medis sebelum rekam medis dikembalikan ke tempatnya.