Overview 

2023-12-28

09:06:17   

        Infeksi menular seksual (IMS) menyebar terutama melalui kontak seksual tanpa kondom. Beberapa IMS juga dapat ditularkan selama kehamilan, persalinan dan menyusui dan melalui darah atau produk darah yang terinfeksi. IMS memiliki dampak besar pada kesehatan. Jika tidak diobati, mereka dapat menyebabkan konsekuensi serius termasuk penyakit neurologis dan kardiovaskular, infertilitas, kehamilan ektopik, kelahiran mati, dan peningkatan risiko Human Immunodeficiency Virus (HIV). Mereka juga terkait dengan stigma, kekerasan dalam rumah tangga, dan mempengaruhi kualitas hidup.

        Mayoritas IMS tidak memiliki gejala. Ketika mereka hadir gejala umum IMS adalah keputihan atau uretra, ulkus genital dan sakit perut bagian bawah. IMS yang paling umum dan dapat disembuhkan adalah trichomonas, klamidia, gonore dan sifilis. Resistensi antimikroba yang meningkat pesat adalah ancaman yang berkembang untuk gonore yang tidak dapat diobati.

          IMS virus termasuk HIV, genital herpes simplex virus (HSV), virus hepatitis B, human papillomavirus (HPV) dan human T-lymphotropic virus type 1 (HTLV-1) kekurangan atau memiliki pilihan pengobatan terbatas. Vaksin yang tersedia untuk hepatitis B untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kanker hati dan untuk HPV untuk mencegah kanker serviks. HIV, HSV dan HTLV-1 adalah infeksi seumur hidup: untuk HIV dan HSV ada perawatan yang dapat menekan virus, tetapi saat ini tidak ada obat untuk IMS virus ini.

      Kondom yang digunakan dengan benar dan konsisten adalah metode yang efektif untuk melindungi terhadap IMS dan HIV. Skrining dengan diagnosis dini orang dengan IMS dan pasangan seksual mereka menawarkan kesempatan terbaik untuk pengobatan yang efektif dan untuk mencegah komplikasi dan penularan lebih lanjut.

Tanda dan Gejala

       Seseorang dapat memiliki IMS tanpa memiliki gejala penyakit yang jelas. Ketika hadir, gejala umum IMS meliputi: keputihan abnormal, keluarnya cairan uretra, ulkus genital dan benjolan, dan nyeri perut bagian bawah.

Gejala IMS spesifik adalah:

Gonore dan infeksi klamidia
     IMS ini menyebabkan servisitis pada wanita, uretritis pada pria dan infeksi ekstra-genital, termasuk manifestasi dan orofaringeal. Gejala umum termasuk keputihan atau penis dan terbakar saat buang air kecil. Bayi dari ibu yang terinfeksi dapat tertular konjungtivitis neonatal (mata merah) karena paparan IMS selama persalinan pervaginam. Infeksi rektum dan faring dapat asimtomatik.

Sifilis
      Sifilis sering asimtomatik, ketika gejala terjadi, sifilis primer muncul sebagai ulkus soliter dan tidak menyakitkan. Sifilis sekunder dapat bermanifestasi sebagai lesi umum yang mempengaruhi kulit, selaput lendir dan kelenjar getah bening termasuk ruam klasik pada telapak tangan dan telapak kaki. Sifilis laten tidak menunjukkan gejala dan ditandai dengan serologi sifilis positif.

Trikomoniasis
      Gejala yang dominan termasuk keputihan abnormal dengan kemerahan pada vulva, gatal dan hubungan seksual yang menyakitkan.

Virus herpes simpleks genital (HSV)
        HSV paling sering muncul sebagai luka yang menyakitkan, vesikel atau ulserasi pada genitalia eksternal dan mulut. HSV genital simtomatik adalah kondisi seumur hidup yang dapat ditandai dengan kekambuhan gejala yang sering.

Virus T-limfotropik manusia tipe 1 (HTLV-1)
     Umumnya tanpa gejala, bentuk kronis HTLV-1 dapat menyebabkan penyakit parah, termasuk leukemia / limfoma sel T dewasa (ATL) dan kondisi sistem saraf progresif yang dikenal sebagai myelopathy terkait HTLV-1 atau paraparesis spastik tropis (HAM / TSP).

Sumber:https://www.who.int/health-topics/sexually-transmitted-infections#tab=tab_2